TerjemahSurat An Nur Ayat 41-45. 41. [1] Tidaklah engkau (Muhammad) tahu bahwa kepada Allah-lah bertasbih apa yang ada di langit dan di bumi [2], dan juga burung yang mengembangkan sayapnya. Masing-masing sungguh telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya [3]. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan [4].
TafsirJalalayn, 21/Al-Anbiya-35: (Tiap-tiap yang berjiwa itu akan merasakan mati) di dunia (dan Kami akan menguji kalian) mencoba kalian (dengan keburukan dan kebaikan) seperti miskin, kaya, sakit Al-Anbiya-35, Surah Nabi-Nabi Ayat-35 / Noble Qur'an (Membaca Al Quran di Indonesia, Dengar Quran)
TipsRuqyah dengan Surat An Nur ayat 35 - Ustadz Adam Amrullah
AlMujadalah ayat 10 8 ibrahim ayat 7 9 Contoh petunjuk bagi orang beriman 10 Hukum tajwidnya surat alhujurat ayat 35 11 ali imran 12 Hadis+riwayat+muslim:1635 13 Ibrahim 7 14 Qur'an+Surat+almaidah+ayat+148 15 Obat asy syifa 16 Al baqarah Hasil pencarian tentang Surah+an-nur+ayat+35+dan+rumi. ini yakni ayat 90 surah An-Nahl, adalah ayat
35Surah Al Mu'Minun - Ayat 28 :-Perahu selamat dari karamdan rumahnya akan selamat dari kecurian dan dari seranganmusuh. 36.Surah An Nur :-Baca nescaya terhindar dari mimpi-mimpiburuk. 37.Surah An Nur - Ayat 35 :-Baca setiap hari Jumaat sebelumsolat Asar, nescaya disegani oleh orang ramai. 38.Surah Al Furqan :-
Fussilat35, Surah Yang dijelaskan Ayat-35 / Noble Qur'an (Membaca Al Quran di Indonesia, Dengar Quran) (membalas kejelekan dengan kebaikan) hanya diberikan kepada orang yang mempunyai sifat sabar dan orang yang mempunyai banyak kebaikan dan kesempurnaan jiwa. 24-Surah An-Nur (Cahaya) 25-Surah Al-Furqan (Pembeda) 26-Surah Asy-Syu'ara
TafsirSurah An-Nur Ayat 35 (1) Redaksi. 31/08/2021. Tafsir Surah An-Nur. Tafsir Surah An-Nur Ayat 35 bagian satu ini berbicara mengenai anugerah Allah berupa cahaya baik yang ada di langit maupun bumi. Akibat dari adanya cahaya tersebut segala sesuatu yang ada berjalan sebagaimana mestinya. Baca sebelumnya: Tafsir Surah An-Nur Ayat 34.
Paragrafdi atas merupakan Surat An-Nur Ayat 38 dengan text arab, latin dan artinya. Ada sekumpulan penjelasan dari banyak ahli tafsir terhadap kandungan surat An-Nur ayat 38, antara lain seperti di bawah ini: Supaya Allah memberikan balasan kepada mereka dengan balasan yang lebih baik dari amal perbuatan mereka dan menambahi mereka dari
Paragrafdi atas merupakan Surat An-Nahl Ayat 35 dengan text arab, latin dan artinya. Didapati aneka ragam penafsiran dari para pakar tafsir berkaitan makna surat An-Nahl ayat 35, antara lain sebagaimana tertera: Dan orang-orang Musyrik berkata, "Sekiranya Allah menghendaki kami hanya menyembahNya saja, pastilah kami tidak menyembah siapapun
TafsirSurah An-Nur : Ayat 35. Allah yang menerangi langit dan bumi. Bandingan nur hidayah petunjuk Allah (Kitab Suci Al-Quran) adalah sebagai sebuah "misykaat" yang berisi sebuah lampu; lampu itu dalam geluk kaca (qandil), geluk kaca itu pula (jernih terang) laksana bintang yang bersinar cemerlang; lampu itu dinyalakan dengan minyak dari pokok
KkuC. Allah yang menerangi langit dan bumi. Bandingan nur hidayah petunjuk Allah Kitab Suci Al-Quran adalah sebagai sebuah "misykaat" yang berisi sebuah lampu; lampu itu dalam geluk kaca qandil, geluk kaca itu pula jernih terang laksana bintang yang bersinar cemerlang; lampu itu dinyalakan dengan minyak dari pokok yang banyak manfaatnya, iaitu pokok zaitun yang bukan sahaja disinari matahari semasa naiknya dan bukan sahaja semasa turunnya tetapi ia sentiasa terdedah kepada matahari; hampir-hampir minyaknya itu - dengan sendirinya - memancarkan cahaya bersinar kerana jernihnya walaupun ia tidak disentuh api; sinaran nur hidayah yang demikian bandingannya adalah sinaran yang berganda-ganda cahaya berlapis cahaya. Allah memimpin sesiapa yang dikehendakiNya menurut undang-undang dan peraturanNya kepada nur hidayahNya itu; dan Allah mengemukakan berbagai-bagai misal perbandingan untuk umat manusia; dan Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
Surat An-Nur artinya adalah “cahaya”. Surat ini terdiri atas 64 ayat dan termasuk dalam golongan surat Madaniyyah. Ia dinamai surat An-Nur, diambil dari lafadz an-nur yang terdapat dalam ayat ke 35. Dalam ayat itu Allah menjelaskan tentang nur ilahi, yaitu Al-Qur’an yang mengandung petunjuk-petunjuk Allah yang menjadi cahaya yang menerangi alam semesta. Dalam Surat An-Nur sebagian besar menjelaskan tentang petunjuk yang berkaitan dengan soal kemasyarakatan dan rumah Kandungan Surat An-NurAdapun pokok kandungan Surat An-Nur adalah sebagai berikutMembahas tentang kesaksian lidah dan anggota tubuh atas segala perbuatan pada hari kiamat;Menjelaskan bahwa iman menjadi dasar diterimanya suatu amal ibadah;Menjelaskan bahwa Allah adalah penguasa langit dan bumi;Menceritakan kisah tentang berita bohong terhadap Ummul Mu’minin Aisyah;Fadhilah dan Khasiat Surat An-NurAdapun keutamaan dan manfaat Surat An-Nur adalah sebagai berikutPertama, termasuk Al-Matsani untuk Rasulullah, sebagai pengganti orang yang membacanya akan memperoleh sepuluh kebaikan sejumlah orang mukmin laki-laki dan Saw. pernah bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat ini, maka ia memperoleh sepuluh kebaikan sejumlah semua orang mukmin laki-laki dan perempuan.”Ketiga, sebagai pelindung harta dan Abdullah berkata, “Lindungilah harta dan kemaluan kalian dengan membaca Surat An-Nur, dan lindungilah wanita kalian dengannya pula. Karena sesungguhnya barangsiapa yang membacanya Surat An-Nur secara istiqamah setiap hari atau setiap malam, maka ia tidak akan melihat keburukan pada ahli keluarganya hingga ia meninggal. Lalu ketika ia meninggal, maka seribu malaikat akan mengikutinya. Mereka berdoa dan memohon ampunan kepada Allah untuknya, hingga ia dimasukkan ke dalam kuburannya.” Tsawabul A’mal 138Keempat, obat segala disampaikan di muka, bahwa ketika seseorang menderita suatu penyakit, selain berusaha dengan pengobatan medis, maka hendaklah ia juga membaca ayat-ayat Al-Qur’an, karena ia juga sebagai obat segala penyakit. Adapun salah satunya adalah Surat An-Nur ayat 16-18. Berikut bacaan ayatnyaوَلَوْلَآ إِذْ سَمِعْتُمُوهُ قُلْتُم مَّا يَكُونُ لَنَآ أَن نَّتَكَلَّمَ بِهَٰذَا سُبْحَٰنَكَ هَٰذَا بُهْتَٰنٌ عَظِيمٌ يَعِظُكُمُ ٱللَّهُ أَن تَعُودُوا۟ لِمِثْلِهِۦٓ أَبَدًا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَوَيُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِ ۚ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ“Dan mengapa kamu tidak berkata, di waktu mendengar berita bohong itu "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha Suci Engkau Ya Tuhan kami, ini adalah dusta yang besar. Allah memperingatkan kamu agar jangan kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” QS. An-Nur ayat 16-18Kelima, doa agar terhindar dari melakukan perbuatan yaitu dengan membaca Surat An-Nur ayat 33-34 setiap selesai mendirikan shalat fardhu. Bacaannya yaituوَلْيَسْتَعْفِفِ ٱلَّذِينَ لَا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّىٰ يُغْنِيَهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ ۗ وَٱلَّذِينَ يَبْتَغُونَ ٱلْكِتَٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ فَكَاتِبُوهُمْ إِنْ عَلِمْتُمْ فِيهِمْ خَيْرًا ۖ وَءَاتُوهُم مِّن مَّالِ ٱللَّهِ ٱلَّذِىٓ ءَاتَىٰكُمْ ۚ وَلَا تُكْرِهُوا۟ فَتَيَٰتِكُمْ عَلَى ٱلْبِغَآءِ إِنْ أَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوا۟ عَرَضَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۚ وَمَن يُكْرِههُّنَّ فَإِنَّ ٱللَّهَ مِنۢ بَعْدِ إِكْرَٰهِهِنَّ غَفُورٌ رَّحِيمٌوَلَقَدْ أَنزَلْنَآ إِلَيْكُمْ ءَايَٰتٍ مُّبَيِّنَٰتٍ وَمَثَلًا مِّنَ ٱلَّذِينَ خَلَوْا۟ مِن قَبْلِكُمْ وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِينَ“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian dirinya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada mereka sesudah mereka dipaksa itu.” QS. An-Nur ayat 33“Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” Surat An-Nur ayat 34Keenam, mahabbah, rezeki berkah, dan hajat lainnya dikabulkan oleh AllahSurat An-Nur ayat 35 termasuk ayat serba guna, karena dapat menjadi doa atau wasilah berbagai macam hajat keperluan. Di antaranya yaitu agar dicintai banyak orang, agar memperoleh rezeki yang berkah, dan berbagai macam keperluannya. Adapun bacaannya ayatnya yaituٱللَّهُ نُورُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِۦ كَمِشْكَوٰةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ ٱلْمِصْبَاحُ فِى زُجَاجَةٍ ۖ ٱلزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّىٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِىٓءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُّورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِى ٱللَّهُ لِنُورِهِۦ مَن يَشَآءُ ۚ وَيَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْأَمْثَٰلَ لِلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ“Allah Pemberi cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur sesuatu dan tidak pula di sebelah baratnya, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya berlapis-lapis, Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” QS. An-Nur ayat 35Ketujuh, doa agar terselamat dari perbuatan zalim dan serangan binatang yang ingin terhindar dari berbuat zalim dan kezaliman seseorang, serta terhindar dari binatang buas, maka hendaknya ia membaca Surat An-Nur ayat 40. Berikut bacaan ayatnyaأَوْ كَظُلُمَٰتٍ فِى بَحْرٍ لُّجِّىٍّ يَغْشَىٰهُ مَوْجٌ مِّن فَوْقِهِۦ مَوْجٌ مِّن فَوْقِهِۦ سَحَابٌ ۚ ظُلُمَٰتٌۢ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَآ أَخْرَجَ يَدَهُۥ لَمْ يَكَدْ يَرَىٰهَا ۗ وَمَن لَّمْ يَجْعَلِ ٱللَّهُ لَهُۥ نُورًا فَمَا لَهُۥ مِن نُّورٍ"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak pula, di atasnya lagi awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, dan barangsiapa yang tiada diberi cahaya petunjuk oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun." QS. An-Nur 40
Allah adalah pemberi cahaya, karenanya Dia menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi cahaya bagi kehidupan manusia. Allah adalah pemberi cahaya pada langit dan bumi, baik cahaya material yang kasat mata maupun cahaya immaterial seperti keimanan, pengetahuan, dan lainnya. Perumpamaan kecerlangan cahaya-Nya yang menerangi hati orang-orang mukmin seperti sebuah lubang yang tidak tembus sehingga tidak diterpa angin yang dapat memadamkan cahaya, dan membantu mengumpulkan cahaya lalu memantulkannya; yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca dan tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, yaitu pohon zaitun, yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, sehingga pohon itu selalu mendapat sinar matahari sepanjang hari. Kejernihan minyaknya saja hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya, berlapis-lapis; pelita adalah cahaya, demikian pula kaca dan minyak yang begitu jernih, sehingga sempurnalah sinarnya. Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, yaitu siapa saja yang mengikuti petunjuk Al-Qur’an, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia agar mereka mudah memahami kandungannya dan mengambil pela-jaran darinya hingga akhirnya mau beriman. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu; tidak ada sedikit pun yang tersembunyi ini menerangkan bahwa Allah adalah Pemberi cahaya kepada langit dan bumi dan semua yang ada pada keduanya. Dengan cahaya itu segala sesuatu berjalan dengan tertib dan teratur, tak ada yang menyimpang dari jalan yang telah ditentukan baginya, ibarat orang yang berjalan di tengah malam yang gelap gulita dan di tangannya ada sebuah lampu yang terang benderang yang menerangi apa yang ada di sekitarnya. Tentu dia akan aman dalam perjalanannya tidak akan tersesat atau terperosok ke jurang yang dalam, walau bagaimana pun banyak liku-liku yang dilaluinya. Berbeda dengan orang yang tidak mempunyai lampu, tentu akan banyak menemui kesulitan. Meraba-raba kesana kemari berjalan tertegun-tegun karena tidak tahu arah, maka pastilah orang ini akan tersesat atau mendapat kecelakaan karena tidak melihat alam sekitarnya. Amat besarlah faedahnya cahaya yang diberikan Allah kepada alam semesta ini. Cahaya yang dikaruniakan Allah itu bukan sembarang cahaya. Ia adalah cahaya yang istimewa yang tidak ada bandingannya, karena cahaya itu bukan saja menerangi alam lahiriah, tetapi menerangi batiniah. Allah memberikan perumpamaan bagi cahaya-Nya dengan sesuatu yang dapat dilihat dan dirasakan oleh manusia pada waktu diturunkannya ayat ini, yaitu dengan cahaya lampu yang dianggap pada masa itu merupakan cahaya yang paling cemerlang. Mungkin bagi kita sekarang ini cahaya lampu itu kurang artinya bila dibandingkan dengan cahaya lampu listrik seribu watt apalagi cahaya yang dapat menembus lapisan-lapisan yang ada di depannya. Sebenarnya cahaya yang menjadi sumber kekuatan bagi alam semesta tidak dapat diserupakan dengan cahaya apa pun yang dapat ditemukan manusia seperti cahaya laser umpamanya. Allah memberikan perumpamaan bagi cahaya-Nya dengan cahaya sebuah lampu yang terletak pada suatu tempat di dinding rumah yang sengaja dibuat untuk meletakkan lampu sehingga cahayanya amat terang sekali, berlainan dengan lampu yang diletakkan di tengah rumah, maka cahayanya akan berkurang karena luasnya ruangan yang menyerap cahayanya. Sumbu lampu itu berada dalam kaca yang bersih dan jernih. Kaca itu sendiri sudah cemerlang seperti kristal. Minyaknya diperas dari buah zaitun yang ditanam di atas bukit, selalu disinari cahaya matahari pagi dan petang. Maka pada ayat ini diibaratkan dengan tumbuh-tumbuhan yang tidak tumbuh di timur dan tidak pula di barat, karena kalau pohon itu tumbuh di sebelah timur, mungkin pada sorenya tidak ditimpa cahaya matahari lagi, demikian pula sebaliknya. Minyak lampu itu sendiri karena jernihnya dan baik mutunya hampir-hampir bercahaya, walaupun belum disentuh api, apalagi kalau sudah menyala tentulah cahaya yang ditimbulkannya akan berlipat ganda. Di samping cahaya lampu itu sendiri yang amat cemerlang, cahaya itu juga dipantulkan oleh tempat letaknya, maka cahaya yang dipantulkan lampu itu menjadi berlipat ganda. Demikianlah perumpamaan bagi cahaya Allah meskipun amat jauh perbedaan antara cahaya Allah dan cahaya yang dijadikan perumpamaan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya untuk mendapat cahaya itu sehingga dia selalu menempuh jalan yang lurus yang menyampaikannya kepada cita-citanya yang baik dan selalu bertindak bijaksana dalam menghadapi berbagai macam persoalan dalam hidupnya. Berbahagialah orang yang mendapat pancaran Nur Ilahi itu, karena dia telah mempunyai pedoman yang tepat yang tidak akan membawanya kepada hal-hal yang tidak benar dan menyesatkan. Untuk memperoleh Nur Ilahi itu seseorang harus benar-benar beriman dan taat kepada perintah Allah serta menjauhi segala perbuatan maksiat. Imam Syafi'i pernah bertanya kepada gurunya yang bernama Waki' tentang hafalannya yang tidak pernah mantap dan cepat lupa, maka gurunya itu menasehatinya supaya ia menjauhi segala perbuatan maksiat, karena ilmu itu adalah Nur Ilahi, dan Nur Ilahi itu tidak akan diberikan kepada orang yang berbuat maksiat. Seperti dalam syair di bawah ini Aku mengadu kepada Waki' tentang buruknya hafalanku, Lalu ia menasihatiku agar meninggalkan kemaksiatan. Ia memberitahuku bahwa ilmu itu adalah cahaya, Dan Cahaya Allah tidak diberikan kepada orang yang berbuat maksiat. Yahya bin Salam pernah berkata, "Hati seorang mukmin dapat mengetahui mana yang benar sebelum diterangkan kepadanya, karena hatinya itu selalu sesuai dengan kebenaran." Inilah yang dimaksud dengan sabda Rasulullah saw. Berhati-hatilah terhadap firasat orang mukmin, karena ia melihat dengan Nur Allah. Riwayat al-Bukhari dalam kitab at-Tarikh al-Kabir dari Abu Sa'id al-Khudri Tentu saja yang dimaksud dengan orang mukmin di sini ialah orang-orang yang benar beriman dan bertakwa kepada Allah dengan sepenuhnya. Ibnu 'Abbas berkata tentang ayat ini, "Inilah contoh bagi Nur Allah dan petunjuk-Nya yang berada dalam hati orang mukmin. Jika minyak lampu dapat bercahaya sendiri sebelum disentuh api, dan bila disentuh oleh api bertambah cemerlang cahayanya, maka seperti itu pula hati orang mukmin, dia selalu mendapat petunjuk dalam tindakannya sebelum dia diberi ilmu. Apabila dia diberi ilmu, akan bertambahlah keyakinannya, dan bertambah pula cahaya dalam hatinya. Demikianlah Allah memberikan perumpamaan kepada manusia tentang Nur-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."